This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 27 April 2012

Biodata Foto Felly ChiBi Cherry Belle, ini dia biodatanya Nama Lengkap : Yefani Filliang Nama Panggilan : Felly TTL : Jakarta, 21 Februari 1991 Tinggi : 156cm Berat : 40kg (yess, udah turun lagi :p) Hobby : Dance, nyanyi, jalan-jalan, foto-foto Makanan Fav : Indomie, Fetuccini, Ayam rica-rica Angka Fav : 8 Warna Fav : Merah Tokoh Idola : Spongebob Spending time : Becanda, jalan-jalan, isengin orang, tidur :p Foto Felly ChiBi Cherry Belle

Biodata Foto  Felly ChiBi Cherry Belle, ini dia biodatanya
Nama Lengkap : Yefani Filliang
Nama Panggilan : Felly
TTL : Jakarta, 21 Februari 1991
Tinggi : 156cm
Berat : 40kg (yess, udah turun lagi :p)
Hobby : Dance, nyanyi, jalan-jalan, foto-foto
Makanan Fav : Indomie, Fetuccini, Ayam rica-rica
Angka Fav : 8
Warna Fav : Merah
Tokoh Idola : Spongebob
Spending time : Becanda, jalan-jalan, isengin orang, tidur :p


 Foto  Felly  ChiBi Cherry Belle




TIPS MENGHILANGKAN RASA MALAS BELAJAR


Tugas sekolah/kuliah kalian masih numpuk? Mana besok ada ujian lagi terus ada pretest buat praktikum, mana hafalan slide sejibun. Baru slide pertama saja sudah bosan, mau membaca tapi mata mengantuk akhirnya nggak jadi deh, semuanya pada dicuekin. Kok jadi malas ya? Nah, yang menjadi pertanyaan bagaimana cara mengusir rasa malas dalam belajar? Di bawah ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membantu, semoga bermanfaat:

Pertama, berwudhulah, karena dengan berwudhu secara langsung kamu juga akan membasuh wajah dan menyegarkan kembali aura wajahmu yang tadinya ngantuk, kalau bisa mandi sekalian terus wudhu.

Kedua, menghirup udara pelan-pelan melalui hidung kemudian menghembuskannya lewat mulut dengan cara berdiri untuk menambah kesegaran dan ketenangan.

Ketiga, memulai dengan membaca Ta’awudz dan Basmallah, semoga pekerjaan kita baik membaca atau menyelesaikan tugas tidak diganggu oleh syeitan dan akan diberkahi oleh Allah. Hal ini supaya aktivitas bernilai ibadah.

Keempat, ada saatnya untuk mengubah posisi, misalkan posisi duduk ketika membaca. Ataupun bisa jadi dari posisi duduk berubah menjadi berdiri, namun jangan sampai dari duduk terus berbaring, kemungkinan besar bisa ketiduran.

Kelima, berpindah dari ruang satu ke ruang lainnya. Bisa saja disiasati seperti berpindah dari kamar ke beranda ruang tamu atau bahkan ke dapur dan ke luar rumah untuk sesekali memandang alam.

Keenam, membuat sesuatu yang menyegarkan, contohnya saja seperti membuat minuman teh, kopi atau jus bahkan kue-kue kecil untuk menghilangkan rasa bosan dan menjernihkan pikiran.

Ketujuh, ketika sudah selesai, ucapkanlah Hamdallah dan berdoa kepada Allah semoga apa yang baru saja dikerjakan tadi bermanfaat untuk hari esok dan hari yang akan datang.

Itu beberapa tips agar kita terjauh dari sifat malas. Oo iya, jangan lupa juga kita harus berdoa meminta kepada Allah agar senantiasa diberikan semangat dan keistiqomahan dalam beribadah. Aamiin.
Belajar yuuk! sorce: http://annida-online.com/ OLEH: MUHAMMAD ERY ZULFIAN

Kamis, 26 April 2012

Cara Menumbuhkan Minat Baca

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan waktu. Agar bertambah besar minat membaca kita, maka harus diperhatikan hal-hal berikut ini :

A. Konsentrasi saat membaca
Muslim yang ingin membaca suatu buku tertentu, maka ia harus memusatkan pikiran dan kedua pandangannya tertuju pada halaman yang dihadapinya. Mengosongkan hati dari berbagai hal yang dapat mengganggu ketika hendak menerima ilmu. Sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah : " Begitulah, orang yang melihat sesuatu tanpa hati atau mendengar kalimat2 para ulama tanpa hati, ia tidak akan mendapatkan apa-apa, sebab pusat segala perkara berada di hati. Disinilah tampak rahasia dari firman Allah :

" Apakah mereka tidak berjalan di muka  bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu ia dapat memahami ..." (QS.Al-Hajj : 46)

Inilah cara pertama bahkan yang terpenting di dalam menumbuhkan minat baca, yakni membaca dengan penuh konsentrasi dan memahami apa yang sedang dibaca.

B. Pengamalan terhadap apa yang dibaca
Mengamalkan apa yang telah dibaca adalah satu cara untuk mengokohkan ilmu di dalam hati dan akal, sekaligus menjadi pendorong untuk mencinntai ilmu. Ibnu Qayyim berkata : "Beramal adalah hasil dari benih ilmu. Maka apabila keduanya berkumpul, maka akan menghasilkan kebahagiaan dan apabila berpisah yang satu dengan yang lain, maka tidak memberikan sesuatupun hasil ".

Karenanya, kita harus menterjemahkan apa yang telah kita baca ke dalam realita kehidupan, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW, dimana Al-Quran adalah akhlak beliau.

C. Membaca materi yang disukai secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam menuntut ilmu. Herndaknya para Muslim memulai dari yang penting lalu yang terpenting, seperti memulai dari buku2 yang tipis-tipis, kemudian buku2 yang cukup tebal, bahkan yang berjilid-jilid, kemudian melangkah ke buku2 rujukan dan ensiklopedik. Begitu pula dengan tingkat kandungan buku, hendaknya dimulai dengan tema ringan, mudah dicerna, kemudian pada yang lebih berbobot, sehingga dengan demikian kaum Muslimin bisa mengenal semua buku yang ada.

D. Mengenal semangat ulama salafOrang yang cukup puas membaca sekadarnya apabila ia mau membaca, dibandingkan dengan bagaimana semangat ulama salaf di dalam menuntut ilmu, berkorban demi ilmu, supaya tidak hilang waktu mereka hanya untuk mengenyangkan perut saja, maka sudah pasti, dirinya akan merasa kecil dibandingkan para salaf.
Sebagai contoh, sebuah riwayat tentang Imam Ar-Razy, yg mengatakan :"Waktu pertama kali aku pergi menuntut ilmu, aku bermukim selama 7 tahunn dan akau berjalan kaki lebih dari seribu farsakh (1 farsakh = 8 km), setelah itu aku pergi ke Mesir dari Bahrain dengan berjalan kaki, kemudian ke Ramulla, lalu ke Tharsus dalam kurun waktu 20 tahun.
Semua itu beliau lakukan dalam rangka mencari ilmu dan kita ketahui bahwa Imam Ar-Razy tidak memiliki kendaraan, tetapi tidak menghalanginya untuk menuntut ilmu.
Masih banyak contoh lain dari sisi pengorbanan mereka dalam kisah2 serupa dan kitab2 biografinya, yang membuat hati orang yang lalai, yang hidup dalam kemewahan dan memboroskan waktunya dengan perbuatan mubazir, akan tersentak dibuatnya.

E. Memilih waktu yang tepat
Memilih waktu yang tepat untuk membaca, menghafal atau mengadakan penelitian adalah termasuk cara terbaik untuk menumbuhkan kecintaan membaca dan menuntut ilmu. Berikut ini, salah satu contoh jadual salah seorang ulama salaf, dengan harapan agar bisa kita teladani. Salaf ini berkata : "Waktu yang terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur (sebelum fajar), untuk meneliti adalah waktu pagi, untuk menulis di tengah hari dan untuk menelaah dan mengulang di waktu malam. Dan tempat yang paling baik utk menghafal adalah di kamar dan di setiap tempat yang jauh dari keramaian atau kebisingan.

F. Menganekaragamkan bacaan

Yang demikian itu agar tidak monoton dalam membaca, agar tidak bosan atau malas. Karena itu, sekali waktu perlu diselingi membaca Al-Quran, Sirah Nabi, dll, yang akan menyentuh jiwa dan sekali waktu menghibur hati dengan majalah dan surat kabar.
Manfaat lainnya adalah, dengan keaneragaman bacaan ini, akan membentuk daya intelektual yang kuat, sehingga Muslim mampu mengadakan penelitian, memahami dan menganalisis berbagai persoalan.

G. Berdoa
Berdoa dan hendaklah selalu berdoa. Doa merupakan ibadat yang membantu orang yang beriman dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, baik yang bersifat materi ataupun non materi, seperti dalam soal menuntut ilmu dan lainnya.

Karena itu, hendaknya setiap Muslim senantiasa membiasakan diri berdoa kepada Allah, agar Dia berkenan membrikan kegemaran membaca dan kemudahan bagi kita dalam menuntut ilmu. Barangsiapa yang senantiasa bersama ALlah, maka Allah akan selalu menyertainya.

Wallahu a'lam.
Dikutip dari buku Efisiensi Waktu, karya Jasiem M. Badr.

SaViTry_ArY Just another WordPress.com site TRIK AGAR TIDAK BOSAN MEMBACA BUKU Posted on Oktober 20, 2010

Posted on Oktober 20, 2010
Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya
mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur – tak perlu detail – berarti kita sudah paham.

Tips asyik cara cepat ajarkan anak membaca

JAKARTA,KOMPAS.com - Kita harus percaya bahwa anak-anak memiliki kemampuan belajar yang tidak tertandingi, karena banyak bukti sudah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari mereka bisa menghafal iklan, nyeletuk ketika kita berbicara dengan orang lain, dan menyerap kata-kata yang kita ucapkan.
Dalam bukunya 'How to Teach Your Baby to Read', Glen Doman mengatakan bahwa pada dasarnya kemampuan anak khususnya balita sangat luar biasa. Bahkan, kata Doman, otak anak yang separuhnya sudah dilakukan pembedahan Hemispherectomy (membuang separuh fisik otaknya) bisa punya kemampuan sama dengan anak yang otaknya utuh dan normal.
Sebetulnya, dalam metode Doman, mengajar membaca pada anak balita itu mudah dan sederhana. Hanya saja, saking mudah dan sederhana itulah kita justeru seringkali mengabaikan, menunda, serta menyepelekannya, sehingga akhirnya waktu terlewat dan semua sudah terlambat.
Mudah dan sederhana, namun bukan berarti bisa "seenaknya". Ada hal-hal perlu dilakukan dan penting dilakoni, yang tentu agar tujuan mengajari membaca pada anak-anak tercapai dengan hasil memuaskan.
Apa yang Boleh?
- Jangan membuat anak menjadi bosan dengan maju terlalu cepat, maju terlalu lambat, serta terlalu sering memberi tes
- Jangan memaksa anak, apapun bentuknya
- Jangan tegang, sehingga Anda lebih baik menunda jika suasana tidak mendukung, baik pada Anda maupun si anak
- Jangan dulu mengajarinya abjad, namun ajari ia kata-kata
Yang Harus?
- Bergembiralah dan buat suasana hati anak senang dan nyaman menerima "pelajaran" dari Anda
- Selalu ciptakan cara baru. Ingat, bagaimanapun jeleknya cara Anda mengajar, hampir bisa dipastikan bahwa ia akan belajar lebih banyak daripada tidak diajarkan sama sekali.
Metode Glen Doman (Tahap I)
Sebaiknya tunda dulu mengajarkan anak Anda tentang huruf, karena unsur terkecil dari sebuah bahasa adalah kata, bukan huruf.
Bentuk kata adalah kongkrit, sedangkan huruf adalah abstrak. Sementara, mengajar anak akan lebih mudah pada hal-hal yang kongkrit, bukan hal-hal abstrak yang membuatnya berpikir terlalu dalam atas apapun yang Anda ajarkan.
Salah satu cara mudah dan sederhana mengajarkan anak membaca melalui pengenalan kata adalah dengan menggunakan Metode Glen Doman. Simak langkahnya berikut ini;
1. Buat 15 kata dibagi dalam 3 set kategori berbentuk kartu dari karton dan spidol. Masing-masing terdiri Set Kategori A, Set Kategori B dan Set Kategori C  yang berbeda
2. Contoh, gunakan tema nama-nama dalam anggota keluarga di Set A (ayah, ibu, tante, kakek, nenek), nama buah di Set B (apel, pisang, jambu, jeruk, durian), dan nama hewan di Set C (ayam, itik, angsa, ikan, kuda)
3. Ambil satu kartu yang paling depan/tumpukan karton pertama di Set A, sebutkan (bacakan) dan ajak anak menirukannya.
-ingat, tak perlu jelaskan artinya tentang apa yang dibaca oleh si anak
-tak lebih dari satu detik, ambil kartu dari belakang dan lakukan seperti yang pertama
-perhatikan wajah anak ketika menyebutkan kata, amati kata yang disukainya dan yang tidak
-jangan minta anak mengulang kata-kata yang kita bacakan tadi
-setelah membaca lima kata, stop pelajaran ini. Peluk anak Anda dan puji dia dengan menunjukkan Anda bangga atas apa yang dilakukannya
4. Di hari pertama pelajaran, lakukan untuk Set A sebanyak tiga kali (3x)
5. Hari kedua lakukan Set A = 3x, Set B = 3x
6. Hari ketiga Set A = 3x, Set B = 3x, dan Set C = 3x
7. Hari keempat sampai dengan keenam sama seperti hari ketiga
-setiap kata dibaca maksimal antara 15 - 25 kali. Setelah sebanyak itu, kata harus diganti. Caranya, setelah hari keenam ambil 1 kata dari setiap Set dan gantilah dengan sebuah kata baru
-setiap satu Set yang Anda bacakan selesai lansung diacak, hal ini supaya anak tidak bisa menebak urutan kata
-jangan pernah mengulang kata yang sudah Anda bacakan, sehingga tidak salah Anda menandai tiap kata yang sudah Anda bacakan dengan pensil. Tanda ini juga bisa dijadikan patokan sudah berapa kali kata ini kita bacakan

Tips Mudah Membaca Cepat dan Meningkatkan Kecepatan Baca

2009 January 26
by Muhammad Noer
Berikut saya sajikan beberapa tips mudah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan baca. Jika Anda melaksanakannya, maka saya yakin kecepatan baca Anda akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Selamat mencoba.

1. Sediakan waktu tiap hari minimal 10 menit untuk membaca apa saja dengan penuh perhatian

Membaca lebih cepat diperoleh dari kebiasaan membaca. Untuk itu paksakan diri Anda untuk menyediakan waktu khusus 10 menit tiap hari untuk membaca apa saja dengan satu catatan: penuh perhatian. Hal ini dilakukan untuk melatih koordinasi antara mata, otak dan konsentrasi. Walaupun hanya menghabiskan waktu 10 menit, dengan konsentrasi tinggi Anda bisa menyelesaikan beberapa artikel atau bahkan puluhan halaman buku. Cobalah!

2. Paksakan diri Anda untuk membaca lebih cepat dari biasanya

Terkadang kita sudah merasa nyaman dengan cara baca saat ini. Untuk itu keluarlah dari comfort zone dan paksakan diri Anda untuk membaca lebih cepat dari biasanya. Apakah kemudian Anda menjadi kurang memahami isi bacaan? Tidak mengapa, pada awal memaksakan diri membaca lebih cepat, akan ada pengertian yang hilang karena sedang terjadi penyesuaian. Lama kelamaan, koordinasi mata, otak dan konsentrasi Anda akan semakin baik dan kecepatan tidak lagi mempengaruhi kurangnya pemahaman isi bacaan, malah bisa memperbaikinya.

3. Hindari kebiasaan buruk dalam membaca seperti gerakan bibir atau vokalisasi

Jika Anda membaca posting sebelumnya tentang Hambatan Dalam Membaca Cepat dan Cara Mengatasinya, maka gerakan bibir dan vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis menjadi setara kecepatan bicara. Hindari hal tersebut. Cara mudah untuk mengurangin gerakan bibir dan vokalisasi adalah dengan meletakkan pensil diantara kedua bibir Anda. Jika mulut mulai berbicara, Anda akan merasakan pensil yang jatuh dan ulangi terus sampai kebiasaaan tersebut hilang.

4. Latih kemampuan mengenali ide pokok

Dalam setiap bahan bacaan, selalu ada ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi. Ketika Anda membaca, berhenti sejenak dan perhatikan baik-baik judulnya. Coba Anda duga isi tulisan dengan mengandalkan judulnya. Setelah itu mulailah membaca dan kenali ide pokok. Anda akan merasakan kemampuan mengenali poin-poin utama atau ide pokok meningkat. Nantinya Anda bahkan bisa menceritakan kembali tulisan yang Anda baca dengan bahasa Anda sendiri.

5. Jangan pernah mundur kebelakang (regresi)

Seringkali membaca menjadi lambat karena sebentar-sebentar Anda ingin membaca kembali apa yang telah dilewati sebelumnya. Misalkan Anda membaca dua baris pertama dan kemudian mulai membaca baris ketiga. Pada saat itu Anda merasa kurang paham akan isi bacaan mengulang kembali baris pertama dan kedua tadi. Cara ini akan sangat mengganggu kecepatan baca Anda. Paksakan untuk tidak mundur ke belakang dan yakinkan diri kalaupun Anda belum mengerti pasti ada kalimat lanjutannya yang menjelaskan. Kalaupun Anda sangat ingin mundur ke belakang dan mengulang lagi baris-baris sebelumnya, lakukan setelah Anda menyelesaikan bacaan tersebut secara keseluruhan.

6. Cintai kegiatan membaca dan jadikan sebagai kebiasaan

Orang yang hobby membaca secara relatif akan memiliki kecepatan baca jauh lebih baik meskipun tanpa latihan khusus membaca cepat. Mengapa demikian? Dengan rajin membaca, perbendaharaan kosa kata Anda akan semakin kaya. Tidak hanya itu, Anda juga mengetahui lebih banyak hal dan pengetahuan tersebut akan membantu untuk memahami buku atau bahan bacaan yang baru dengan lebih cepat. Dengan rajin membaca Anda juga akan mengenali jenis bacaan yang berbeda dan cara membacanya secara efektif. Misal membaca koran tidak sama dengan membaca novel. Membaca artikel juga berbeda dengan membaca text book yang berat. Semakin terbiasa Anda akan merasakan perbedaannya dan pendekatan yang tepat untuk tiap jenis bahan bacaan. Apakah Anda siap melaksanakan keenam tips sederhana di atas? Mulailah dari sekarang dan rasakan perbedaannya. Untuk teknik-teknik membaca cepat lainnya, dapat Anda temui pada kategori Speed Reading.

Rahasia Membaca Seseorangalam 10 Menit

Setuju tidak setuju, adalah sebuah fakta bahwa pola pikir kita sangat menetukan cara kerja kita.
Ketika masih duduk di bangku TK, kita diberi banyak mainan dengan tujuan untuk mengenalkan kita terhadap bentuk. Dan salah satu permainannya adalah memasukkan bangun ke dalam bagian yang cocok. Jika yang dimasukkan adalah bangun yang salah maka bangun tersebut tidak dapat masuk ke dalam tempat yang kosong. Demikian halnya dengan kita, kita dimasukkan ke sekolah TK, SD, SLTP, SMU, hingga kuliah, bertemu dengan banyak orang dengan tujuan supaya kita belajar, mendapat pendidikan, dan memiliki banyak teman. Pertanyaannya kenapa kita masih bermasalah dengan orang lain? Kenapa pelajaran yang telah kita terima selama ini tidak tuntas padahal kita sudah dewasa? Mari kita renungkan.
Betapa berbedanya seorang anak kecil yang masih belajar mainan ketika ditanya mau jadi apa, dibandingkan dengan mahasiswa yang mau lulus dengan pertanyaan yang sama. Berdasarkan pengamatan, justru orang yang tingkat pendidikan yang semakin tinggi tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Perhatikan, anak kecil yang akan memberikan jawaban lebih cepat bahkan sangat meyakinkan.
Majalah TIME edisi 27 Oktober 2008 dengan headline “Does Temperament Matter?” mengupas lebih detil mengenai temperamen. Lebih lanjut, di dalamnya akan kita temukan artikel yang berjudul “How a President's personality can determine SUCCESS – or failure – in times of crisis” yang ditulis oleh Nancy Gibbs. Di dalam artikelnya, Nancy menjelaskan bahwa saat ini (tahun 2008, masa kampanye calon presiden) yang menjadi sudut pandang masyarakat dalam memilih presiden adalah temperamen calon presiden. Apakah dengan temperamen yang mereka miliki, mereka mampu mengatasi masalah krisis yang sedang terjadi? Tampaknya masyarakat Amerika sangat menaruh perhatian terhadap karakter presiden untuk masa jabatan periode 2009. Karena krisis yang sedang terjadi memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat Amerika, dan mereka sangat concern terhadap presiden yang akan terpilih. 130 juta orang memberikan suara, terbesar dalam sejarah pemilu di USA karena topik yang diberikan adalah membandingkan calon presiden dari sudut pandang karakter. Tentu saja pada minggu berikutnya setelah majalah TIMES terbit pada tanggal 4 November 2008 terpilihlah Barrack Obama dengan kemenangan 2/3 suara, sebagai jawaban atas penilaian masyarakat Amerika.

Kembali pikirkan hal-hal berikut ini, apakah cukup “hanya” memiliki kemauan dan niat yang kuat? Misalnya:
1. bermaksud baik...
2. berharap baik...
3. bersama-sama baik...
4. mengikuti dengan baik...
5. memberikan contoh yang baik...
Megapa terjadi kesalahpahaman Ilustrasi A: Seorang pria A sedang joging, setelah beberapa putaran, selanjutnya dia melakukan tahap pendinginan di sebelah mobil Porsche-nya yang diparkir persis di pinggir jurang. Seorang pria B kebetulan sedang lewat. Di benak pria B ini adalah bahwa pria A sedang berusaha mendorong mobilnya ke dalam jurang. Tanpa basa basi, pria B langsung turun dari mobilnya, berdiri di sebelah pria A yang sedang melakukan pendinginan di sebelah mobilnya, lalu pria B mengerahkan seluruh tenaganya untuk membantu pria A mendorong mobilnya ke dalam jurang. Dan apa yang terjadi terhadap pria A? Tentu saja dia sangat kaget, karena tiba-tiba saja ada pria asing mendorong mobilnya masuk ke dalam jurang, persis di depan matanya. Dan ilustrasi di atas adalah satu contoh dari sekian banyak contoh lain ketika seseorang salah membaca situasi.
Jadi ternyata, setiap orang bisa saja melihat suatu situasi dengan cara yang berbeda. Dan pada kenyataannya, setiap orang memang memiliki cara pandang yang berbeda-beda. Kesalahpahaman sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika seorang atasan mendelegasikan sebuah tugas kepada bawahannya. Apa yang terjadi? Ternyata si bawahan tersebut tidak memahami apa yang seharusnya dia kerjakan, dan dapat dipastikan si bawahan tersebut tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Tentu saja sang atasan akan kaget, karena dia merasa telah menjelaskan tugas yang diberikan dengan benar. Lebih parah lagi ketika si bawahan tersebut keluar dari perusahaan tersebut tanpa alasan yang jelas, atau mungkin saja dengan alasan tidak cocok dengan atasan. Kejadian-kejadian seperti ini sangat sering terjadi dalam lingkungan pekerjaan, bukan hanya satu atau dua kasus saja.
Berdasarkan hasil riset, seseorang ingin diperlakukan sebagaimana dia ingin diperlakukan. Perhatikan ilustrasi-ilustrasi berikut yang sangat sering terjadi dalam kehidupan.
Pola Pikir Kita Sangat Menentukan Cara Kerja Kita
Gambar 2. Kesalahpahaman antara suami dan istri
Gambar 3. Kesalahpahaman antara orang tua dan anak
Ternyata kesalah-pahaman juga sering terjadi di dalam keluarga, ketika suami atau istri tidak berkomunikasi dengan cara yang tepat terhadap pasangannya atau ketika seorang ayah menunjukkan sikap yang tidak sesuai dengan perkataannya di depan anaknya. Akibat dari kesalah-pahaman yang terjadi adalah membuat orang itu sendiri kaget, sang istri kaget karena suaminya tidak menangkap makna dari perkataannya, atau si suami akan kaget karena ternyata istrinya menilainya bukan suami yang tepat, atau si ayah akan kaget karena anaknya tidak mengerti penjelasannya.
Hal ini membuktikan bahwa mengenal seseorang itu bukan karena dimensi waktu, karena waktu yang lama tidak bisa menentukan seseorang bisa mengenali orang lainnya.
Jika Anda adalah seorang pribadi yang tidak mengenal perilaku diri sendiri dan tidak mengenal perilaku orang-orang di sekitar Anda, itu berarti Anda sedang mengucapkan salam perpisahan terhadap orang-orang di sekitar Anda.
Sun Tzu mengatakan pada bukunya The Art of War (hal. 51):
• Jika Anda “tahu musuhmu” dan “tahu diri sendiri”, maka Anda pasti menang peperangan
• Jika Anda “ttidak ahu musuhmu” tetapi “tahu diri sendiri”, maka di setiap memenangi perang, selalu ada kekalahan menyertai
• Jika Anda “tidak tahu musuhmu” dan “tidak tahu diri sendiri”, maka kekalahan adalah suatu yang pasti
Faktor Utama Kegagalan Pribadi
Mengapa kita gagal dalam berkomunikasi dengan orang lain? Tentu pertanyaan ini sering kita pertanyakan kepada diri kita sendiri. Atau pertanyaan: mengapa orang lain tidak memahami apa yang saya maksudkan? Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 4. Bagan Pengalaman ditambah Pengetahuan
Pengalaman ditambah pengetahuan akan menghasilkan kompetensi yang selalu dipakai banyak orang ataupun perusahaan untuk menilai seseorang bisa bekerja atau tidak untuk menempati suatu posisi jabatan tertentu. Untuk itu kita bisa lihat bagaimana dominasi iklan pencari tenaga kerja yang hanya mensyaratkan CV/resume dan pengalaman.

Perhatikan apa yang terjadi! Riset di lapangan menunjukkan banyak sekali kegagalan setelah perekrutan. Setelah proses tanda tangan kontrak, ternyata karyawan yang direkrut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Perhatikan lagi gambar di bawah ini:
Gambar 5. Bagan Pentingnya Sikap dalam Kinerja
Jadi, ternyata pengalaman ditambah dengan pengetahuan saja tidak cukup, harus ada sikap. Dengan menunjukkan sikap >=80% akan menghasilkan kinerja yang baik. Nah, membaca seseorang adalah sama dengan kita belajar membaca sikap yang merupakan pedoman kerja perilaku seseorang. Ibarat sebuah handphone yang paling murah sekali pun akan diberikan sebuah manual (pedoman kerja perilaku alat). Di dalam manual, kita bisa mengetahui kegunaan tombol-tombol yang terdapat pada handphone, persyaratan serta habitat dimana alat tersebut boleh digunakan, termasuk juga larangan-larangan seperti tidak boleh digunakan di dalam air. Dengan membaca manual, resiko kerusakan dapat dihindari paling tidak diminimalkan. Dan semakin hari pertanyaan akan semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan perkembangan teknologi yang mengakibatkan adanya fitur-fitur baru.
Handphone saja masih dilindungi garansi jika mengalami kerusakan. Bandingkan dengan kehidupan manusia. Betapa beresikonya kalau seseorang tidak menyadari hal tersebut bahwa dia telah melakukan ”kesalahan pencet tombol” atau sedang berada pada ”habitat yang salah”, karena apabila terjadi kerusakan (baca: impoten) belum tentu ada garansinya bukan?
Apakah mudah membaca pedoman kerja perilaku seseorang?
Ilustrasi B: Seorang pria meletakkan sepatunya di depan kamar dengan maksud supaya dibersihkan oleh pelayan kamar. Saat pelayan kamar melintasi kamarnya, tiba-tiba si pelayan pingsan. Di kesempatan yang lain, ketika pria tersebut berada di gym dan ingin mengganti sepatu, lalu semua orang yang sedang berada di gym pingsan. Pria ini makin bingung karena semakin banyak orang di sekitarnya yang pingsan. Di kantor, ketika sedang rapat, pria ini merasa gatal di kakinya, lalu dia membuka sepatu dengan maksud supaya dapat menggaruk jari kakinya yang gatal. Sedetik setelah dia membuka sepatunya, semua peserta rapat jatuh pingsan. Pria tersebut semakin bingung dengan fenomena pingsan yang terjadi di sekitarnya. Suatu malam, pria tersebut diundang makan malam oleh seorang teman berkebangsaan Jepang. Selayaknya budaya Jepang, untuk sopan santun harus membuka harus membuka sepatu sebelum masuk ruangan. Tiba-tiba saja pria tersebut dilempar keluar beserta dengan sepatunya. Dan pria ini semakin bingung. Di suatu kesempatan yang lain, pria tersebut nonton di bioskop. Ketika dia membuka sepatunya, yang terjadi adalah semua pengunjung bioskop lari keluar sambil berteriak histeris. Untuk menjawab pertanyaan yang mengganjal selama ini, pria tersebut mencoba mencium sepatunya dan dia merasa tidak ada yang aneh dengan bau sepatunya. Tapi kenapa orang lain pingsan, marah, bahkan takut ketika dia membuka sepatunya?
Demikianlah, ternyata sebelum kita bersikap yang benar terhadap orang lain maka kemungkinan yang terjadi adalah reaksi negatif yang ditunjukkan oleh orang-orang di sekitar kita. Ibarat bau mulut, bau badan, atau bau kaki kita, sisi negatif dari perilaku kita bisa membuat orang lain kerepotan bahkan ”bergelimpangan”. Jadi, betapa fatalnya bila kita saja sulit menyadari bau mulut (baca: sisi negatif) kita sendiri. Di sisi lain, tentunya kita juga tidak mau dikatai bau mulut oleh orang-orang terdekat kita sekalipun. Dan hal tersebut akan menciptakan suasana tidak nyaman.
Dalam beberapa kasus yang ditemui pada saat konseling, betapa banyaknya para pimpinan (leader) yang kesulitan mengungkapkan kesalahan atau kelemahan dari bawahannya karena apabila langsung disampaikan akan mendapatkan reaksi melawan (karena tersinggung). Sebagai contoh, ketika seorang pimpinan mencoba menjelaskan bahwa bawahannya terlalu galak kepada teman-teman kerjanya yang lain, ternyata reaksi yang diberikan bawahan tersebut adalah justru menantang siapa yang mengatakan kalau dia galak. Dan contoh kasus yang lain, si bawahan akan memberikan komentar bahwa sikap dia selama ini belum tepat disebut galak. Nah, sampai disini mungkin sang pimpinan jadi garuk-garuk kepala atau bisa saja akan menjadi lawan di kemudian hari.
Ketika menghadapi kasus seperti di atas, kita jadi ingat salah satu humor Mati Ketawa Cara Rusia, yaitu ketika seorang demonstran yang teriak-teriak di lapangan Merah: ”Kaisar gila, Kaisar gila, Kaisar gila.” Si demonstran langsung ditangkap dan diadili. Hakim langsung menjatuhkan hukuman seumur hidup. Ketika sang demonstran bertanya, maka jawaban dari hakim adalah bahwa untuk keributan dan teriak-teriak dikenakan hukuman penjara 5 tahun, sementara untuk ucapan yang dia lontarkan saat demonstrasi telah melanggar pasal dengan hukuman seumur hidup yang berisi tentang ”membocorkan rahasia negara”.
Rupanya hal-hal seperti itulah (seperti yang telah dijabarkan sebelumnya) yang sering dilanggar oleh para pembelajar karakter yang setengah-setengah. Kita bisa saja terpancing memberikan jawaban yang sebenarnya adalah ”rahasia negara” seseorang, dan jika kita sampaikan kepada yang bersangkutan dengan cara yang salah akan mengakibatkan dia merasa sakit hati bahkan sangat tersinggung, dalam beberapa kasus bisa dibalas dengan ”membunuh”.
Manajemen Perilaku sebagai Cermin Perilaku
Banyak permasalahan seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka sangat disarankan bila kita pribadi memiliki sebuah cermin pribadi yang bersifat menjelaskan siapa diri seseorang dimana dalam waktu hanya 10 menit saja kita dapat membaca orang lain sehingga membantu kita dalam berinteraksi di dalam lingkungan baik itu lingkungan pekerjaan maupun luar pekerjaan.
Secara umum, perilaku dan lingkungan yang disukai dikategorikan menjadi 4 dimensi perilaku:
1. Perilaku PERKASA: lebih suka dengan lingkungan yang “menguasai dan menghasilkan sesuatu”
2. Perilaku PESONA: lebih suka dengan lingkungan yang “bersosial”
3. Perilaku RAJIN: lebih suka dengan lingkungan yang “teratur dan tidak terganggu”
4. Perilaku CERMAT: lebih suka dengan lingkungan “berkualitas dan benar/aman”
Tentu saja pembelajaran tentang karakter ini tidak bisa disamakan seperti belajar teori atau pengetahuan semata. Karena justru yang lebih penting adalah bagaimana kita mampu menjelaskan bagaimana seseorang itu mengenali dirinya sendiri dibandingkan ketika bisa mengetahui orang tersebut dari satu pihak saja.
Apakah Anda mengenali “teman main” atau “teman kerja”?
Setelah Anda menganalisa kehidupan Anda, menurut Anda manakah yang lebih banyak: teman main atau teman kerja? Atau jangan-jangan kita tidak bisa membedakan antara keduanya? Nah, sudah bisakah Anda mengetahui perbedaannya denga jelas? Perhatikan, hal ini adalah situasi yang sangat serius untuk dipelajari dalam mengenal aplikasi karakter seseorang, termasuk apakah pasangan (suami atau istri) Anda lebih banyak berperan sebagai teman kerja atau teman main, atau bahkan tidak kedua-duanya?
Pada dasarnya, masalah kita muncul atas reaksi perilaku kita sehingga melalui masalah, kita akan mengetahui perilaku yang utama di dalam diri kita. Dan seperti dalam kuadran masalah yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, sudahkah kita tahu apa yang menjadi masalah dalam kehidupan?
Jika kita mempunyai masalah, maka seharusnya kita juga diharuskan “tau diri” sehingga dengan demikian kita mampu mengenali dan mengatasi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Kuadran tau diri ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar 4. Kuadran Tahu Diri
Bagaimana “membaca” atau “dibaca” oleh orang lain dalam 10 menit?
Untuk mengetahui perilaku seseorang bisa dilihat melalui pasangan hidup atau keluarga dekat atau teman dekat.
Apa yang terjadi bila kita kalah cepat membaca orang yang ada di hadapan kita?
Maka itulah yang kita sebut sebagai keadaan ”grogi” atau ”salah tingkah”. Betapa sering kita melihat seseorang menjadi ”sok akrab”, ”sok tahu”, dsb. Semua hal tersebut bisa muncul akibat ketidakmampuan kita membaca perilaku orang yang ada di depan kita.
”Hot Button” vs ”Panic Button”
Ada 2 hal penting yang perlu kita ketahui dari seseorang, yaitu ”hot button” dan ”panic button”. Jika kita memencet tombol yang salah, apakah yang bakal terjadi? Bila ternyata yang kita pencet adalah “panic button”. Tentu saja dia marah dan tidak terima. Jadi, dalam menghadapi orang lain kita perlu tahu “panic button”nya sehingga kita bisa berhati-hati untuk tidak memencetnya. Sebaliknya dengan ”hot button”, jika kita pencet tentu membuat orang itu senang dan nyaman dengan kita.
Pengenalan yang baik akan ”hot button” dan ”panic button” akan membawa kita kepada penjelasan bahwa mengapa banyak sekali para pemimpin yang menyerahkan soal motivasi tim kepada seorang motivator. Seperti yang sudah diketahui secara umum, bahwa bila peserta tidak diajak mengenali ”hot button” dan bekerja sama dengan si motivator akan mengakibatkan efek ”hot-hot chicken shit” (baca: panas-panas tahi ayam) atau paling banter efek ”hot-hot bull shit”. Karena pada dasarnya setiap orang punya ”hot button” yang merupakan motivasi pribadi. Apabila sang pemimpin (leader) mampu bersama tim bisa menemukan masing-masing ”hot button”nya maka betapa dasyatnya efeknya bersama motivator yang tepat, bukan?
Manajemen Perilaku
Program Manajemen Perilaku dimulai dari tahap Capitalize, yaitu bagaimana mengenali “jaguar” atau “hummer” Anda. Setiap orang pasti memiliki salah satu dari kendaraan tercepat mereka dalam bisnis. Demikian juga, setiap orang juga pasti memiliki becak yang merupakan kendaraan yang lambat dalam bisnis. Bila kita tidak tahu akan kedua hal tersebut, besar kemungkinan kita selama ini menggunakan becak atau bahkan menumpang kendaraan orang lain.
Contoh perilaku yang dibutuhkan orang lain:
1. nilai WIBAWA atau TABRAK?
2. nilai KARISMA atau JANJI MANIS?
3. nilai DAMAI atau KERAS KEPALA?
4. nilai KECERDIKAN atau KRITIKAN?
Perhatikan, sisi negatif setiap perilaku tidak mudah dijelaskan oleh pihak lain karena itulah ”bau mulut” atau ”bau badan” seseorang yang sebaiknya jangan pernah diucapkan seorang pemimpin kepada timnya. Masih ingat kan ilustrasi tentang orang pingsan karena bau sepatu? Atau cerita tentang seorang demonstran yang "membocorkan rahasia negara"?
Kemudian masuk ke dalam tahap Blending. Disini kita akan mempelajari bagaimana seseorang bila sedang berpacaran, dimana sebenarnya sudah sangat jelas bahwa perbedaan karakter yang membuat seseorang itu tertarik akan pasangannya. Tetapi justru disinilah potensi konflik yang luar biasa, termasuk seseorang yang baru mulai bekerja dan sedang dalam masa percobaan. Oleh karena itu perlu dijelaskan dan diberikan pelatihan bagaimana perbedaan tersebut sebenarnya adalah kekuatan dalam hal saling melengkapi. Tentu saja disinilah peran seorang coach sangat tepat. Ibarat kita mau melatih seorang atlit balap lari tetapi kita menggunakan jasa pelatih balap kuda. Tentu saja ini merupakan sebuah kesalahan. Teknik blending ini merupakan kunci juga bagi kelas buying & selling skill dimana kita belajar bagaimana menjual kepada seseorang tanpa pernah ditolak.
Tahap selanjutnya, kita perlu belajar Modifikasi. Disini kita akan mengerti bahwa hanya diri kitalah yang bisa merubah sisi lemah (bukan sisi negatif) dari karakter kita. Tentu saja teknik ini bukan membuat kita menjadi salah ”upgrade” becak menjadi sedan, sementara sedan kita malah disimpan alias tidak digunakan. Kesalahan memodifikasi juga bisa mengakibatkan kesalahan yang fatal dan mengakibatkan trauma yang berkepanjangan sehingga akan menjadi mubazir.
Tahap terakhir adalah Complimentary. Teknik ini merupakan teknik paling mujarab di dalam aplikasi Team Building, dimana kekuatan yang satu menutupi kelemahan yang lainnya sehingga terjadi keseimbangan yang permanen dan dinamis. Sudah sering kali kita lihat seseorang menjadi pemimpin serba bisa dan ini mengakibatkan jurang yang memisahkan semakin jauh dan bisa menyebabkan rasa frustasi bagi masing-masing pihak.

Tips Membaca Yang Baik

Cara Membaca yang Menyenangkan
Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.
Di zaman sekarang ini, nampaknya sebagian besar pelajar kurang memiliki minat membaca, terutama membaca buku pelajaran. Ini diakibatkan oleh karena sebagian pelajar tidak memiliki metode dalam membaca, sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan, dan mengatuk. Simak deh tip-tip di bawah ini supaya tercipta suasana membaca yang menyenangkan.
Persiapan Sebelum Membaca
  1. Pilihlah waktu yang menurut kita sesuai untuk membaca. Waktu yang sesuai disini adalah waktu dimana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita. Waktu yang sesuai disini hanya kita sendiri yang tahu kapan. Namun, sebagain besar orang percaya bahwa waktu yang baik untuk membaca, khususnya buku pelajaran, adalah di pagi hari.
  2. Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut kita sendiri.
  3. Pastikan posisi membaca kita adalah posisi yang benar. Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.
  4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol.
  5. Ada baiknya sebelum belajar kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang kita dapat bermanfaat.
Berbagai Jenis Membaca
Terdapat 3 cara umum membaca di dalam kehidupan sehari-hari dilihat dari apa tujuan proses membaca tersebut.
  1. Membaca sebagai hiburan tanpa perlu memeras otak terlalu keras. Bacaan yang mengandung unsur hiburan disini contohnya novel, cerpen, komik, majalah ringan dll.
  2. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang tujuannya adalah mencari dan memahami ilmu yang terkandung dalam bacaan tersebut.
  3. Membaca kritis. Membaca disini sama dengan membaca untuk mencari ilmu. Namun membaca disini diikuti oleh proses menelaah isi bacaan tersebut, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan apa itu?, mengapa bisa terjadi?, oleh siapa?, kapan?, dimana? dan bagaimana itu bisa terjadi? Dalam membaca kritis, kita membuat bacaan sebagai lawan yang harus dikalahkan dengan cara mengetahui dan memahami seluruh isinya.
Belajar dengan menggunakan metode membaca kritis akan menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Kita tidak hanya diminta untuk memahami isi bacaan tapi juga diajak berpikir kreatif mengenai isi tersebut. Tertarik dengan membaca kritis? Simak deh aturan main dalam membaca kritis di bawah ini :
  1. Melakukan survei isi buku. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah membaca terlebih dahulu bahan bacaan secara sepintas pada bagian-bagian tertentu saja. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum mengenai bacaan tersebut.
    Bagian-bagian yang perlu diperhatikan adalah :
    · Paragraf awal, paragaraf akhir dan juga beberapa paragraph di tengah.
    · Bagian daftar isi, gambar-gambar, tabel dan grafik yang memiliki gambaran umum mengenai bacaan tersebut.
    · Soal-soal yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut.
  2. Membuat pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya akan timbul pada saat kita melakukan survei. Jika tidak terdapat pertanyaan, usahakan cari apa yang kita tidak mengerti, minimal ada sebuah kata yang kita tidak tahu artinya dan beri tanda pada bagian-bagian yang tidak dimengerti tersebut.
  3. Membaca. Merupakan langkah dominan dalam metode ini. Membaca disini sebagai langkah untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses survei. Baca dengan teliti dan seksama paragraf demi paragraf, bagian demi bagian untuk menangkap pokok-pokok pikiran dari tiap bagian. Usahakan jangan pindah bagian jika kita belum mengerti dan memahami bagian tersebut.
  4. Evaluasi. Merupakan langkah dimana terdapat pertanyaan apakah kita sudah menguasai bahan? Yakinkan bahwa kita sudah memahami bahan bacaan tersebut. Jika belum, coba cari apa yang anda tidak mengerti dan temukan jawabannya